Sabtu, 28 April 2012

Atasi Jerawat dengan Meniran

 
Batang berbentuk bulat dan basah dengan tinggi kurang dari 50 cm. Mempunyai daun yang bersirip genap setiap satu tangkai daun terdiri dari daun majemuk yang mempunyai ukuran kecil dan berbentuk lonjong. Bunga : Terdapat pada ketiak daun menghadap ke arah bawah.

Syarat Tumbuh :
Meniran tumbuhan berasal dari daerah tropis yang tumbuh liar di Hutan-hutan, ladang-ladang, kebun-kebun maupun pekarangan rumah. Pada umumnya tidak dipelihara, karena dianggap tumbuhan rumput biasa. Meniran tumbuh subur ditempat yang lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.

Nama Lokal :
Child pick a back (Inggris), Kilanelli (India), Meniran (Jawa); Zhen chu cao, Ye xia zhu (Cina), Gasau madungi (Ternate).
Senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhan Meniran : – Zat Filantin – Kalium – Mineral – Damar – Zat Penyamak.

Penggunaan Untuk Obat :
1. Sakit Kuning
a. Bahan Utama: 16 Tanaman Meniran (akar, Batang, daun)
* Bahan Tambahan: 2 gelas Air Susu
* Cara membuat: Tanaman meniran dicuci lalu ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air susu sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
* Cara menggunakan:  disaring dan diminum sekaligus; dilakukan setiap hari.
b. Bahan Utama: 7 batang tanaman meniran (akar, Batang dan bunga)
* Bahan Tambahan: 7 buah Bunga cengkeh kering,  5 cm rimpang umbi temulawak, 1 potong kayu manis
* Cara Membuat: Seluruh bahan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas
* Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari.

2. Malaria
* Bahan utama: 7 Batang tanaman Meniran lengkap
* Bahan tambahan: 5 Biji bunga cengkeh kering, 1 potong kayu manis
* Cara membuat:  Seluruh  bahan dicuci bersih, kemudian ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih.
* Cara menggunakan:   disaring dan diminum 2 kali sehari.

3. Ayan
* Bahan Utama: 17 – 21 batang tanaman meniran (akar, batang, daun dan Bunga)
* Cara membuat:  bahan dicuci bersih,  kemudian direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal ± 2,5 gelas.
* Cara menggunakan:  disaring dan diminum 1 kali sehari sehari 3/4 gelas selama 3 hari berturut-turut

4. Demam
* Bahan utama: 3-7 batang Tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga)
* Cara membuat: bahan dicuci bersih, kemudian diseduh dengan 1 gelas air panas .
* Cara menggunakan:  disaring, kemudian diminum sekaligus.

5. Batuk
* Bahan Utama: 3 – 7 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun, dan bunga)
* Bahan tambahan:  Madu secukupnya.
* Cara membuat:  Bahan dicuci bersih, kemudian ditumbuk halus dan direbus dengan 3 sendok makan air masak, hasilnya dicampur dengan 1 sendok makan madu sampai merata.
* Cara menggunakan:  diminum  sekaligus dan dilakukan 2 kali sehari

6. Haid berlebihan
* Bahan    Utama: 3 – 7  potong akar Meniran kering
* Bahan tambahan    : 1 gelas air tajan
* Cara membuat: bahan ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih, Kemudian ditambah dengan 1 gelas air tajin dan diaduk sampai rata.
* Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

7. Disentri
* Bahan Utama: 17 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga )
* Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih
* Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

8. Luka Bakar Kena Api atau Air Panas
* Bahan Utama: 3 – 7 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga)
* Bahan Tambahan: 1 Rimpang umbi temulawak (4 cm), 3 buah bunga cengkeh kering, 1 potong kayu Manis.
* Cara membuat: Bahan utama  ditumbuk halus, dan temulawak diiris-iris . Kemudian dicampur dengan bahan -bahan yang lain dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.

9. Luka koreng
* Bahan Utama:  9 – 15 batang meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga)
* Cara membuat:  Bahan Utama dicuci Bersih dan ditumbuk halus. Kemudian direbus dengan 1 cerek air.
* Cara menggunakan: dalam keadaan hangat-hangat dipakai untuk mandi.

10. Jerawat
* Bahan Utama:  7 Batang tanaman meniran
* Bahan Tambahan:  1 Rimpang umbi kunyit (4 cm)
* Cara membuat:  Seluruh  bahan dicuci sampai bersih dan ditumbuk sampai halus, Kemudian direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
* Cara menggunakan: disaring dan diminum sekaligus, ulangi secara teratur setiap hari.
(Sumber : jamu-sehat.blogspot.com)

Jumat, 27 April 2012

Jamur Lingzhi lawan sel Kanker


ARTIKEL I
JAMUR yang satu ini, memang berbeda dengan jamur yang lainnya. Bahkan dilihat sepintas, jamur yang dikenal dengan sebutan lingzhi oleh orang China, dan Mannetake atau Reishi oleh orang Jepang ini, mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan jamur-jamur lainnya. Sebutan lain, dari jamur ini ialah Ganoderma.

Warnanya yang agak merah kecoklak-coklatan, mempunyai daya tarik tersendiri. Jamur ini sejak ribuan tahun yang lalu, telah menjadi perhatian banyak orang, terutama kalangan ilmuwan yang bergerak dalam pengobatan tradisional. Lingzhi bagai seorang gadis cantik dari kayangan, yang mampu merebut perhatian banyak orang, sehingga permintaan pasar semakin meningkat.
Wajar kalau kemudian, jamur ligzhi ini sering disebut sebagai “Jamur Sepuluh Ribu Tahun” atau “Jamur Sumber Kehidupan” karena khasiat dan kandungan mampu memberikan dampak positif bagi orang yang terkena penyakit yang tergolong berat. Hal tersebut, memang sudah dirasakan semua masyarakat, bahkan di negeri China dan Jepang, lingzhi menjadi primadona, sebab telah ribuan tahun menjadi makanan konsumsi para kaisar.

Jamur ini pertama kali dikonsumsi, oleh kaisar Sin Shi Huang Ti (Huang Di) pada tahun 250 SM, sebagai obat panjang umur. Karena dalam sejarahnya, kaisar yang berhasil mempersatukan daratan China dalam satu pemerintahan itu tidak ingin mati, dan mencari obat panjang umur. Salah satu obat yang berhasil ditemukan oleh sin she di zamannya itu ialah jamur lingzhi ini.
Sebagai jamur yang merupakan substitusi ramuan obat-obatan, terutama berbentuk serbuk atau keratannya, lingzhi bukan tergolong jamur konsumsi seperti jamur tiram atau jamur kuping misalnya. Dalam catatan kitab kuno, terutama China, Jepang, dan Korea. Menempatkan lingzhi sebagai bahan konsumsi yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia.

Bahkan negeri China, tercatat sebagai salah satu negara yang sangat potensial menghasilkan lingzhi. Pangsa pasar yang dibidik China, dalam mengembangkan lingzhi hampir menembus ke berbagai negara Asia dan Eropa. Bahkan dalam penyebaran pemasarannya, dibantu melalui jaringan internasional, sehingga China semakin produktif dalam budidaya lingzhi.

Masyarakat China maupun Jepang mempercayai, bahwa lingzhi merupakan makanan yang bisa memperpanjang usia manusia dengan tetap mempunyai badan prima, segar, dan sehat. Maka tak heran, kalau orang China rata-rata berusia panjang dengan kesehatan tubuh yang tetap prima.

Drs. H. Unus Suriawiria, pakar jamur dan dosen senior bioteknologi ITB dalam keterangannya, mengatakan, hasil penelitian pada lembaga kanker di Jepang dan Amerika Serikat, menunjukkan hal yang positif bahwa lingzhi dapat dijadikan untuk menangkal dan mencegah penyakit  kanker, dan juga mampu mengobati penyakit yang sudah menyerang pasien kanker. “Bahkan terhadap virus HIV/AIDS, ekstrak jamur lingzhi ini sudah memperlihatkan manfaatnya yang sangat meyakinkan, serta dapat mencegah dan menghambat kehidupan virus,” ujarnya.

Sejarah penggunaan jamur lingzhi dalam pengobatan, menurut Unus Suriawiria, ternyata sudah sejak lama digunakan oleh banyak suku Indian di Meksiko (suku bangsa Maya), sebagai obat penawar racun dan penyakit berbahaya lainnya. Bahkan oleh suku bangsa Sherpa, yang berdiam di kaki pegunungan Himalaya yang terkenal dingin dan selalu “kekurangan oksigen”, ramuan yang berisi jamur ini dapat dijadikan obat untuk penangkal penyakit yang sebabkan oleh “ketinggian tempat”.
Dijelaskan Unus, produk jamur lingzhi, baik dalam bentuk serbuk halus, keratan atau ekstraknya, mulai banyak dipasarkan dalam bentuk: (1) serbuk saja dengan kemasan antara 100-500 gram. (2) serbuk dengan kemasan kapsul, (3) serbuk ditambah dengan bahan lainnya seperti serbuk teh hijau, (4) keratan yang dimasukkan ke dalam ramuan bahkan anggur, (5) larutan ekstrak.

Sedangkan kandungan senyawa kimia, yang konon memiliki khasiat obat dari jamur lingzhi, antara lain: ganodermin, ganoderan, asam ganodermin, triterpen, peptidoglukan, di samping sejumlah vitamin, misalnya vitamin E dan sejumlah mineral.
(Sumber : mitra-bisnis.tripod.com)


ARTIKEL II
Sama seperti jamur kayu lainnya yaitu jamur tiram, jamur kuping dan shiitake; jamur ling zhi ini aman dikonsumi manusia, bahkan berkhasiat sebagai obat. Manfaat jamur Ling Zhi sudah terkenal berabad-abad lamanya dan diyakini sebagai obat awet muda yang membuat orang tidak akan mati-mati (elixir of immortality).

Manfaat Jamur Ling Zhi
Meningkatkan kebugaran tubuh
Para pakar Jepang telah meneliti manfaat jamur ling zhi melalui senyawa aktif yang dikandungnya. Ternyata, jamur ling zhi mengandung germanium organic. Senyawa ini mampu menyerap oksigen sehingga suplai oksigen di dalam darah meningkat 1,5 kali lipat.

Kandungan oksigen dalam darah inilah yang menyebabkan tubuh terlihat lebih segar, bugar dan awet muda. Manfaat jamur ling zhi ini melebihi khasiat ginseng 6 kali lipatnya.
Mencegah dan Melawan Sel-sel Kanker

Racun dalam tubuh adalah lahan empuk bagi sel-sel kanker untuk tumbuh dan berkembang biak. Jamur Ling Zhi berkhasiat membersihkan racun dari dalam tubuh. Jika tubuh telah bersih dari racun, otomatis sel-sel kanker tidak akan mampu berkembang biak atau menyebar, bahkan akan mati.
Menormalkan Fungsi Tubuh yang Terganggu

Daya adaptogen jamur Ling Zhi mampu memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak atau menormalkan kembali sel-sel yang tidak normal. Karena itu, jamur ling zhi dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit karena kemampuannya memperbaiki organ-organ dalam tubuh sehingga dapat berfungsi normal kembali.

Secara singkat, jamur Ling Zhi memiliki manfaat bagi kesehatan sebagai berikut :
  • meningkatkan sistem kekebalan tubuh
  • menormalkan tekanan darah tinggi maupun rendah
  • mencegah stroke
  • antioksidan
  • antinyeri
  • antiradang
  • antivirus
  • antijamur
  • antialergi
  • menurunkan kadar lemak, kolesterol dan gula darah
  • menyembuhkan bronchitis dan hepatitis
  • menekan efek samping kemoterapi / radiasi
Manfaat Jamur Ling Zhi Berdasarkan Warnanya
Setidaknya ada 6 warna jamur Ling Zhi yang diketahui memiliki khasiat, yaitu:
  • Ling Zhi merah, berkhasiat untuk mengatasi gangguan kesehatan yang berkaitan dengan organ jantung dan pembuluh darah,
  • Ling Zhi ungu, berkhasiat untuk mengatasi gangguan yang berkaitan dengan persendian,
  • Ling Zhi hijau, berkhasiat mengatasi masalah liver,
  • Ling Zhi putih, berkhasiat untuk mengatasi gangguan paru-paru dan kulit,
  • Ling Zhi kuning, berkhasiat untuk mengatasi ganggunan limpa,
  • Ling Zhi hitam, berkhasiat untuk mengatasi gangguan ginjal dan otak.
Untuk memperoleh manfaat jamur Ling Zhi yang bertekstur keras dan kenyal ini, biasanya mereka harus merebusnya terlebih dahulu. Setelah itu, air rebusannya mereka minum meskipun rasanya pahit. Namun kini, jamur Ling Zhi telah diolah dalam bentuk kapsul sehingga mudah ditelan tanpa harus menahan rasa pahit.

Jamur Lingzhi, merupakan salah satu jamur paling tua dikenal manusia sebagai bahan konsumsi. Berbeda dengan jamur-jamur lainnya, penggunaan jamur ini lebih cederung sebagai “fitopharmaka” (obat nabati).

Dr. P. Wahyudi Halim mengatakan, “Secara umum konsumsi rutin lingzhi merangsang produksi interferon dan interleukin I dan II sebagai anti kanker.” Prof. Dr. Agus Sudjarwo, periset fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah membuktikan bahwa lingzhi tokcer mengatasi kanker paru.

Sejak jaman dulu, LingZhi, Reishi atau Ganoderma lucidum sudah dipercaya sebagai peningkat system kekebalan tubuh. Penggunaannya secara rutin diyakini dapat memperpanjang usia. Orang-orang Jepang dan Cina sudah membuktikannya sejak ribuan tahun lalu. Sekarang ini, dengan bantuan teknologi modern, unsur-unsur yang menyebabkan LingZhi menjadi berkhasiat ini diteliti terus menerus dan memang terbukti secara klinis bahwa jamur ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh

Prof. Feng-Lin Hsu, Ph.D, Professor dan Direktur pada Graduate Insitute of Pharmacognosy Science, Taipei Medical University, Departemen Ilmu dan Teknologi Farmakognosi, Jepang mengungkapkan, ”hasil penelitian medis tentang LingZhi menyebutkan bahwa jamur ini mampu menghambat sel kanker payudara, mendukung fungsi hati, mengoptimalkan dan mengatur system kekebalan tubuh dan fungsi lain seperti menurunkan gula darah, kadar kolesterol, mencegah batuk dan insomnia.
(Sumber : salunsz.blogspot.com)

Temu Lawak dan Manfaatnya


ARTIKEL I
Buat Anda yang sering menggunakan Temulawak sebagai ramuan tradisional tentunya sudah kenal dengan Temulawak. Temulawak merupakan salah satu jenis tanaman obat-obatan yang sering dipakai untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tanaman Temulawak asli berasal dari Indonesia, terutama banyak terdapat di Pulau Jawa. Khasiat dan manfaat apa yang bisa kita perloleh dari tanaman Temulawak ini?
Manfaat temulawak untuk kesehatan dan khasiat Temulawak sebagai obat sebetulnya sudah banyak diketahui sejak jaman dulu dan menjadi bahan ramuan tradisional secara turun temurun dari jaman nenek moyang kita. Beragam khasiat Temulawak diantaranya adalah untuk obat penurun panas, berkhasiat untuk merangsang nafsu makan, bermanfaat untuk mengobati sakit kuning, sakit diare, sakit mag, mengatasi perut kembung, serta menghilangkan pegal-pegal.
Khasiat baru Temulawak adalah untuk menurunkan lemak darah, sebagai penghambat penggumpalan pada darah yaitu sebagai antioksidan, juga bermanfaat untuk memelihara kesehatan serta untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Khasiat baru Temulawak tersebut kemudian juga sudah terbukti secara klinis. Sekarang ini sudah banyak perusahaan farmasi yang memenfaatkan Temulawak sebagai bahan baku untuk industri minuman diantaranya adalah untuk minuman bir temulawak, Industri jamu tradisional dll.

Kandungan Temulawak Dan Manfaat Temulawak
Zat apa saja yag terdapat pada Temulawak? Di dalam Temulawak terdapat kandungan utama yaitu mengandung protein, zat karbohidrat, serta kandungan minyak atsiri dimana minyak astiri yang terdapat pada Temulawak ini mengandung kamfer, zat glukosida, turmerol, serta kurkumin. Kandungan Kurkumin yang ada dalam Temulawak sangat bermanfaat untuk anti inflamasi yaitu sebagai anti radang serta anti hepototoksik yaitu zat anti keracunan empedu.

Khasiat Temulawak :
Kandungan zat pada Temulawak memiliki efek farmakologi yaitu hepatoprotektor yang berguna untuk mencegah penyakit hati, berkhasiat untuk menurunkan kadar kolesterol, sebagai anti inflamasi atau anti radang, sebagai laxative atau pencahar, sebagai diuretik untuk peluruh kencing, dan dapat menghilangkan nyeri pada persendian. Manfaat lainnya untuk Temulawak adalah untuk meningkatkan nafsu makan, memiliki khasiat untuk melancarkan ASI pada ibu yang sedang menyusui, juga bermanfaat untuk membersihkan darah.
Temulawak Selain sering dimanfaatkan untuk jamu dan obat juga bermanfaat sebagai sumber karbohidrat dengan cara mengambil patinya, pati ini kemudian diolah untuk dibuat menjadi bubur makanan bayi atau untuk orang-orang yang sedang mengalami gangguan pencernaan. Karena kandungan Temulawak juga mengandung senyawa yang beracun, bisa dimanfaatkan untuk mengusir nyamuk.
(Sumber : indonesia-liek.blogspot.com)


ARTIKEL II
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) merupakan tumbuhan tahunan yang hidup merumpun dan berbatang semu berupa gabungan beberapa pangkal daun yang terpadu. Tiap batang memiliki 2-9 helai daun, bunganya berukuran pendek dan lebar, warna putih atau kuning tua dan pangkal bunga berwarna ungu.
Berbagai khasiat dari temulawak, antara lain, gangguan lever, mencegah hepatitis, meningkatkan produksi cairan empedu, membantu pencernaan, mengatasi radang kandung empedu, radang lambung dan gangguan ginjal.
Selain itu, temulawak juga bisa menurunkan kadar kolesterol tinggi, anemia/kurang darah, melancarkan peredaran darah, gumpalan darah, malaria, demam, campak, pegal linu, rematik, sakit pinggang, peluruh haid, keputihan, sembelit, ambeien, menambah nafsu makan, batuk, asma, radang tenggorokan, radang saluran nafas, radang kulit, eksim, jerawat, meningkatkan stamina, radang kandung empedu dan batu empedu.
Temulawak Bisa Melawan Penuaan
Industri jamu di Indonesia saat ini tengah mengembangkan penelitian untuk memanfaatkan potensi herbal dalam mengatasi masalah degeneratif atau penyakit penuaan.
Menurut keterangan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional, Charles Saerang, salah satu penelitian yang sedang dikembangkan pabrik jamu adalah memanfaatkan kombinasi antara temulawak dan sambiloto sebagai anti-penuaan.
Kombinasi antara dua jenis tanaman ini, kata Charles, dipercaya memiliki manfaat bagi kesehatan terutama sebagai antioksidan. “Kombinasi antara sambiloto dengan temulawak bisa menghambat penuaan sehingga orang terlihat awet muda. Hal tersebut telah kita pelajari dari beberapa ratus orang yang mengonsumsi, nyatanya terasa lebih segar. Dan dapat memotivasi kerja makin meningkat,” ujar Charles saat ditemui di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Sabtu (11/6/2011).
Charles menambahkan, penggunaan sambiloto dalam formula antioksidan tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Pasalnya, tanaman ini memiliki rasa pahit yang luar biasa, dan diduga dapat menyebabkan kerusakan pada liver.
Hal itulah yang membuat sambiloto harus dikombinasikan dengan temulawak. Meskipun pada beberapa penelitian di Thailand, kata Charles, sambiloto dipercaya mempunyai manfaat menyembuhkan penyakit kanker perut karena rasa pahitnya tersebut.
Temulawak paling banyak digunakan
Charles memaparkan, temulawak saat ini adalah salah satu jenis tanaman yang digunakan sebagai dasar pembuatan jamu, dan paling banyak digunakan oleh pabrik-pabrik jamu di Indonesia.
“Jadi, ramuan apa pun juga di herbal kalau enggak pakai temulawak tidak akan efektif. Temulawak ini sebagai suatu tanaman yang juga mengakomodasi seluruh tanaman lain,” ujarnya.
Sejak zaman dulu, lanjut Charles, temulawak memang telah dipercaya sebagai obat herbal yang mempunyai banyak manfaat, di antaranya membuat tidur jadi nyenyak, meningkatkan nafsu makan, dan memperlancar buang air besar.

Temulawak untuk Atasi Masalah Haid
Jamu dan tanaman obat-obatan lain bisa digunakan sebagai bagian dari metode preventif dari kondisi tubuh yang kurang nyaman. Menurut Prof HM Hembing Wijayakusuma dalam bukunya, Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan Penyakit, pengobatan dengan herbal perlu dilakukan secara teratur dan sabar karena tak langsung terasa khasiatnya, tetapi konstruktif. Karena sifatnya itu, herbal tidak dianjurkan sebagai pengobatan utama.
Salah satu keluhan yang paling sering dirasakan wanita adalah masalah haid, seperti nyeri haid dan haid tidak lancar. Untuk mengatasinya, coba lakukan terapi dengan jamu atau tanaman herbal temulawak berikut:
Nyeri haid
Nyeri haid adalah keluhan tersering yang dilontarkan wanita. Untuk mengobati dengan cara alami, coba buat resep Jamu Dilep I (nomor 4) Nyonya Meneer berikut:
Bahan:
10 gram temulawak dikeripik
10 gram kunyit
10 gram daun mandarin
Cara pembuatan:
Campur seluruh bahan dalam panci berisi 1 liter air, rebus hingga air menjadi setengah liter.
Minum tiga kali sehari masing-masing 2 cangkir.
Haid tidak teratur
Darah haid yang sedikit atau tidak lancar dapat disebabkan oleh kurangnya hormon estrogren dan progesteron atau kurang darah (anemia). Berikut adalah resep dari Prof HM Hembing Wijayakusuma dalam bukunya, Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan Penyakit:
Bahan:
30 gram temulawak
90 gram daun lidah buaya
Gula aren secukupnya
Asam jawa secukupnya
Cara pembuatan:
Cuci bersih semua bahan, potong-potong.
Rebus dengan 500 cc air, hingga tersisa 200 cc, lalu saring. Minum airnya secara teratur.
Berbagai Khasiat Lainnya
Berikut adalah beberapa contoh lain penggunaan temulawak untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan sehari-hari, sumber dari kompas.com. Sebelum mencoba resep di bawah ini, sebaiknya konsultasilah terlebih dahulu dengan dokter anda.
  1. Untuk gangguan lever, Gunakan 25 gr temulawak dan 30 gr daun serut/mirten. Rebus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Saring dan airnya diminum selagi hangat. Lakukan 2 kali sehari secara teratur.
  2. Pada radang sendi, rematik, pegal linu. Ambil 25 gr temulawak berikut 20 gr jahe merah. Rebus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Saring dan airnya diminum. Lakukan 2 kali sehari secara teratur.
  3. Untuk peluruh haid. Gunakan 25 gr temulawak diblender dengan air secukupnya. Saring lalu tambahkan madu secukupnya dan diminum. Lakukan 2 kali sehari secara teratur.
  4. Bila sakit radang kandung empedu. Gunakan 30 gr temulawak diiris-iris. Rebus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc. Saring dan airnya diminum. Lakukan 2 kali sehari secara teratur.
  5. Untuk mengatasi batu empedu. Gunakan 25 gr temulawak, 30 gr meniran dan gula aren secukupnya. Rebus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc. Saring dan airnya diminum. Lakukan 2 kali sehari secara teratur.
  6. Menurunkan kadar kolesterol tinggi. Gunakan 20 gr temulawak kering ditumbuk halus. Seduh dengan air panas secukupnya. Minum selagi hangat. Lakukan 2 kali sehari secara teratur.
  7.  Mengatasi masalah radang lambung. Gunakan 30 gr temulawak dipotong kecil-kecil. Rebus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc. Saring dan airnya diminum. Lakukan 2 kali sehari secara teratur.
  8. Mengobati batuk dan radang saluran nafas. Gunakan 25 gr temulawak diparut, tambahkan air matang secukupnya, Saring lalu tambahkan madu secukupnya dan air perasan 1 buah jeruk nipis, kemudian diminum. Lakukan 2 kali sehari secara teratur.
  9. Untuk meningkatkan nafsu makan. Gunakan 25 gr temulawak, 10 gr asam jawa dan gula merah secukupnya. Rebus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Saring dan diminum. Lakukan 2 kali sehari secara teratur.
(Sumber : infobisnisindonesia.blogdetik.com)

Minggu, 22 April 2012

Mahkota Dewa & Berbagai Manfaatnya


Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) Bisa ditemukan ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias atau di kebun-kebun sebagai tanaman peneduh. Asal tanaman mahkota dewa masih belum diketahui. Menilik nama botaninya Phaleria papuana, banyak orang yang memperkirakan tanaman ini populasi aslinya dari tanah Papua, Irian Jaya. Di sana memang bisa ditemukan tanaman ini. Mahkota dewa tumbuh subur di tanah yang gembur dan subur pada ketinggian 10-1.200 m dpl. Perdu menahun ini tumbuh tegak dengan tinggi 1-2,5 m. Batangnya bulat, permukaannya kasar, warnanya cokelat, berkayu dan bergetah, percabangan simpodial. Daun tunggal, letaknya berhadapan, bertangkai pendek, bentuknya lanset atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin, warnanya hijau tua, panjang 7-10 cm, lebar 2-5 cm. Bunga keluar sepanjang tahun, letaknya tersebar di batang atau ketiak daun, bentuk tabung, berukuran kecil, berwarna putih, dan harum. Buah bentuknya bulat, diameter 3-5 cm, permukaan licin, beralur, ketika muda warnanya hijau dan merah setelah masak. Daging buah berwarna putih, berserat, dan berair. Biji bulat, keras, berwarna cokelat. Berakar tunggang dan berwarna kuning kecokelatan. Perbanyakan dengan cangkok dan bijinya.

Nama Lokal :
NAMA DAERAH Simalakama (Melayu), makutadewa, makuto mewo, makuto ratu, makuto rojo (Jawa). NAMA ASING – NAMA SIMPLISIA Phaleriae Fructus (buah mahkota dewa).

Komposisi :
Daun mahkota dewa mengandung antihistamin, alkaloid, saponin, dan polifenol (lignan). Kulit buah mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT DAN KHASIAT Buah berkhasiat menghilangkan gatal (antipruritus) dan antikanker. Biji berracun. EFEK FARMAKOLOGIS DAN HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioaktivitas ekstrak buah mahkota dewa dengan metode BSLT yang dilanjutkan dengan uji penapisan antikanker in vitro terhadap sel leukemia 1210, menunjukkan toksisitas yang sangat tinggi dan potensial sebagai antikanker. Identifikasi senyawa kimia aktif dalam ekstrak buah mahkota dewa didapat senyawa lignan yang termasuk dalam golongan polifenol dan senyawa syringaresinol (Dra. Vivi Lisdawati MSi, Apt., tesis S-2 di FMIPA UL Suara Pembaruan, Rabu, 9 April 2003).

BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun; daging dan kulit buahnya. Daun dan kulit buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan, sedangkan daging buah digunakan setelah dikeringkan.

INDIKASI
Kulit buah dan daging buah digunakan untuk:
- disentri,
- psoriasis, dan jerawat.
Daun dan biji digunakan untuk pengobatan:
- penyakit kulit, seperti ekzim dan gatal-gatal.

CARA PEMAKAIAN
Belum diketahui dosis efektif yang aman dan bermanfaat. Untuk obat yang diminum, gunakan beberapa irisan buah kering (tanpa biji). Selama beberapa hari baru dosis ditingkatkan sedikit demi sedikit, sampai dirasakan manfaatnya. Untuk penyakit berat, seperti kanker dan psoriasis, dosis pemakaian kadang harus lebih besar agar mendapat manfaat perbaikan. Perhatikan efek samping yang timbul.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Disentri
Rebus kulit buah mahkota dewa yang sudah dikeringkan (15 g) dengan dua gelas air sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring clan minum airnya sekaligus. Lakukan 2–3 kali dalam sehari.
Psoriasis
Belah buah mahkota dewa segar (tiga buah), bijinya dibuang, lalu iris tipis-tipis dan jemur sampai kering. Rebus simplisia ini dengan satu liter air dengan api besar. Setelah mendidih, kecilkan api dan rebus sampai airnya tersisa seperempatnya. Setelah dingin, saring dan minum airnya sehari dua kali, masing-masing separuhnya. Jika timbul gejala keracunan, turunkan dosis atau hentikan penggunaannya.
Eksim, gatal-gatal
Cuci daun mahkota dewa segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tempelkan pada bagian yang sakit, lalu balut. Ganti 2–3 kali dalam sehari.
Catatan:
Penggunaan tanaman obat harus berdasarkan asas manfaat dan keamanan. Jika bermanfaat untuk penyembuhan penyakit, tetapi tidak aman karena beracun, harus dipikirkan kemungkinan timbulnya keracunan akut maupun keracunan kronis yang mungkin terjadi.
Bagian buah, terutama bijinya berracun. Jika buah segar dimakan langsung, bisa menyebabkan bengkak di mulut, sariawan, mabuk, kejang, sampai pingsan.
Menggunakan dengan dosis berlebihan dalam waktu lama bisa menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala kronis.
Ibu hamil dilarang minum tanaman obat ini.
(Sumber : www.iptek.net.id)

Manfaat Tanaman Tapak Dara Bagi Kesehatan

Tapak dara (Catharanthus roseus) Banyak dipelihara sebagai tanaman hias. Tapakdara sering dibedakan menurut jenis bunganya, yaitu putih dan merah. Tumbuhan semak tegak yang dapat mencapai ketinggian batang sampai 100 cm ini, sebenarnya merupakan tumbuhan liar yang biasa tumbuh subur di padang atau dipedesaan beriklim tropis. Ciri-ciri tumbuhan Tapakdara : memiliki batang yang berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas dan bercabang serta berambut. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Bunganya yang indah menyerupai terompet dengan permukaan berbulu halus. Tapakdara juga memiliki rumah biji yang berbentuk silindris menggantung pada batang. Penyebaran tumbuhan ini melalui biji.

Nama Lokal :
Perwinkle (Inggris), Chang Chun Hua (Cina); Keminting Cina, Rumput Jalang (Malaysia); Tapak Dara (Indonesia), Kembang Sari Cina (Jawa); Kembang Tembaga Beureum (Sunda).

Komposisi :
Dari akar, batang, daun hingga bunga Tapak dara mengandung unsur-unsur zat kimiawi yang bermanfaat untuk pengobatan. Antara lain vinkristin, vinrosidin, vinblastin dan vinleurosin merupakan kandungan komposisi zat alkaloid dari tapakdara.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes, Hipertensi, Leukimia, Asma, Bronkhitis, Demam; Radang Perut, Disentri, Kurang darah, Gondong, Bisul, Borok; Luka Bakar, Luka baru, Bengkak

1. Diabetes mellitus ( penyakit gula / kencing manis )
a. Bahan: 10 – 16 lembar daun tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai
sembuh.
b. Bahan: 35 – 45 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras
Cara membuat: bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai
sembuh.
c. Bahan: 3 lembar daun tapakdara, 15 kuntum bunga tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1,5 gelas
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore setelah makan.

2. Hipertensi tekanan darah tinggi )
a. Bahan: 15 – 20 gram daun tapakdara kering, 10 gram bunga krisan
Cara membuat: direbus dengan 2,5 gelas air sampai mendidih dan
disaring.
Cara menggunakan: diminum tiap sore.
b. Bahan: 7 lembar daun atau bunga tapakdara
Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air dan dibiarkan beberapa
saat dan disaring
Cara menggunakan: diminum menjelang tidur.

3. Leukimia
Bahan: 20-25 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras.
Cara membuat: direbus dengan 1 liter air dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

4. Asma dan bronkhitis
Bahan: 1 potong bonggol akar tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 5 gelas air.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

5. Demam
Bahan: 1 genggam (12 -20 gram) daun tapakdara, 3 potong batang
dan akar tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1,5 gelas.
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore ditambah gula kelapa.

6. Radang Perut dan disentri
Bahan: 15 – 30 gram daun tapakdara kering
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore dan ditambah dengan
gula kelapa.

7. Kurang darah
Bahan: 4 putik bunga tapakdara putih.
Cara membuat: direndam dengan 1 gelas air, kemudian ditaruh di luar
rumah semalam.
Cara menggunakan: diminum pagi hari dan dilakukan secara teratur.

8. Tangan gemetar
Bahan: 4 – 7 lembar daun tapakdara
Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air panas dan disaring.
Cara menggunakan: diminum biasa.

9. Gondong, bengkak, bisul dan borok
Bahan: 1 genggam daun tapakdara
Cara membuat: ditumbuk halus.
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka bakar.

10. Luka bakar
Bahan: beberapa daun tapak dara, 0,5 genggam beras.
Cara membuat: direndam dengan air, kemudian ditumbuk
bersama-sama sampai halus.
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka bakar.

11. Luka baru
Bahan: 2 – 5 lembar daun tapakdara
Cara membuat: dikunyah sampai lembut.
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka baru.


(Sumber : www.iptek.net.id)